It's About Us: air untuk masa depan


Upaya mitigasi perubahan iklim dari air limbah industri yang dapat di CDM-kan
Beberapa metodelogi yang berkaitan dengan air limbah industri yang dapat mengurangi emisi GRK menurut Badan Eksekutif CDM adalah sebagai berikut :

  1. Emisi gas metan yang berasal dari pengolahan air limbah industri dapat dikurangi melalui skenario berikut :
a)      Air limbah tidak diolah, namun dialirkan ke kolam terbuka yang memiliki kondisi anaerobik; air limbah yang diolah pada satu digester anaerobik baru. Biogas yang diekstraksi dari digester anaerobik dibakar/flared dan atau digunakan untuk pembangkit listrik dan/atau panas. Residu dari digester anaerobik setelah pengolahan dialirkan ke kolam terbuka atau diolah di bawah kondisi aerobik (misalnya pengeringan atau aplikasi lahan)
b)      Air limbah diolah pada suatu IPAL. Sludge dihasilkan dari kolam pengendapan pertama dan/atau kedua. Sludge tersebut dialirkan ke kolam sludge yang memiliki kondisi anaerobik. Air limbah diolah pada IPAL yang sama dengan kondisi sebelumnya. Sludge dari kolam pengendapan pertama dan/atau kedua diolah dengan salah satu cara atau kedua cara tersebut :
i)        Sludge diolah pada suatu digester anaerobik* baru. Biogas yag diekstraksi dari digester anaerobik dibakar dan/atau untuk pembangkit listrik atau panas. Residu dari digester anaerob setelah pengolahan dialirkan ke kolam terbuka atau diolah di bawah.
ii)       Sludge (bak lumpur)* diolah di bawah kondisi aerob (misalnya pengeringan dan aplikasi tanah).
*Bak lumpur : Suatu bak atau tanki dimana lumpur cair yang tidak diolah dipompakan dan disimpan selama sekurangnya satu tahun. Bakteri anaerob menguraikan lumpur cair tersebut dan mengurangi kandungan organik, yang menghasilkan emisi CO2, CH4, Hidrogen Sulfida (H2S), dan Amonia. Pada saat bak dikeringkan dan lumpur dalam keadaan stabil, padatan diambil dan digunakan misalnya sebagai pupuk untuk tanaman non-pangan.
*Digester anaerob : Pada digester anaerob, bagian lumpur atau air limbah yang dapat terdegradasi secara biologis diubah menjadi CH4 dan CO2 oleh bakteri. Gas-gas tersebut (biogas) dikumpulkan dengan cara yang dikendalikan. Beberapa desain digester aerobik dapat digunakan. Biogas dapat digunakan untuk pembangkit listrik, pemanasan, atau dapat dibakar (flared).
  1. Pengurangan emisi metan dari air limbah organik menggunakan ko-komposting.
Metodelogi ini dapat digunakan untuk kegiatan proyek yang menghindari emisi metan yang dihasilkan dari degradasi anaerob air limbah organik pada kolam terbuka atau tanki penyimpanan. Kondisi dasar (baseline) agar metode ini dapat digunakan adalah kolam anaerob baru atau akan dibangun atau tanki terbuka untuk pengolahan air limbah organik. Kegiatan ini harus menggunakan proses ko-komposting untuk pengolahan air limbah organik.
  1. Recovery metan dari IPAL
Metode ini terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dapat mengambil/recover biogas dari bahan organik air limbah seperti penggantian sistem aerobik atau pengolahan lumpur dengan sistem anaerobik dengan recovery biogas dan pembakaran
  1. Menghindari pembentukan metan pada IPAL melalui penggantian sistem anaerobik dengan sistem aerobik; metode ini digunakan untuk menghindari pembentukan metan dari senyawa organik pada air limbah yang diolah pada sistem anaerobik dimana pada metode ini tidak melakukan penangkapan atau pembakaran metan pada IPAL.
Adapun beberapa kegiatan atau proyek yang dilakukan untuk mengurangi emisi metan dari pengolahan limbah industri di Indonesia oleh Badan CDM sebagai berikut :
  1. Ekstraksi metan dan pembangkit energi pada industri tepung tapioka (Budi Acid Jaya, 2006)
Kegiatan proyek ini dilaksanakan oleh PT. Budi Acid Jaya, Way Abung, Lampung. Proyek ini menggunakan instalasi pengolahan air limbah anaerobik tertutup dan sistem ekstraksi biogas pada pabrik pembuatan tepung tapioka untuk mengolah air limbah organiknya. Dengan melakukan ekstraksi dan pemanfaatan biogas, kegiatan ini dapat mengurangi emisi metan yang sebelumnya dihasilkan dari sistem kolam terbuka.
  1. Penangkapan Metan (Indotirta, 2006)
Sistem pengolahan air limbah yang menggunakan kolam anaerobik terbuka pasti menghasilkan gas metan secara aktif. Industri-industri yang menggunakan sistem seperti ini diantaranya industri pengolahan minyak kelapa sawit, tepung tapioka, peternakan. Metode yang digunakan pada proyek akan menangkap metan pada aliran efluen dari pabrik pemprosesan minyak kelapa sawit (atau tepung tapioka dan peternakan) dengan menggunakan penangkapan metan dan pembakaran (combustion) pada sistem pengolahan efluen anaerobik yang telah ada.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pengunjung

Search Aja

Populer